Zaid bin Tsabit rhadiyallahu ‘anhu pernah berkata :
قَرَأْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّجْمِ فَلَمْ يَسْجُدْ فِيهَا
“Aku pernah membaca surat An-Najm kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan beliau tidak melakukan sujud tilawah” (HR. Al-Bukhari 1073 dan Muslim 577)
Doa Sujud Tilawah
Jika ada yang bertanya, doa apa yang harus dibaca saat melakukan sujud tilawah?
Di bawah ini doa-doa yang bisa dibaca:
1. Doa yang biasa,
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhaana robbiyal A’laa,
“Maha suci rob ku yang Maha Tinggi”
2. Boleh juga membaca,
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhaanakallaahumma robbanaa wabihammdika allaahummagh firlii.
“Maha suci engkau wahai rab kami, dengan memujimu ya Allah, ampunilah hamba”
3. Atau doa yang lainnya,
Imam Ahmad berkata :
أَمَّا أَنَا فَأَقُولُ سُبْحَانَ رَبِّي الْأَعْلَى
“Adapun saat sujud tilawah aku membaca subhaana robbiyal a’laa” (Al-Mughni 1/445)
4. Dan boleh juga seorang membaca :
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
Sajada wajhii lilladzi khalaqahu, wa shaw-warahu, wa syaqqa sam’ahu, wa basharahu, bihaulihi waquw-watihi
“Wajahku sujud kepada penciptanya, yang telah membentuknya, memberinya pendengaran dan penglihatan, dengan daya dan upaya Nya”
Ketika Susah Menghafal Doa Sujud Tilawah Yang Panjang
Ketika seorang tidak bisa menghafal doa yang panjang, maka alangkah baiknya ia mengikuti imam Ahmad, sebagaimana telah lalu penyebutanya.
Beliau membaca :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Subhaana robbiyal A’laa,
“Maha suci rob ku yang Maha Tinggi”
Dan jangan sampai ketika tidak hafal doa yang panjang, yang sering tercantum dalam Al-Qur’an di Indonesia, seorang kemudian diam saat sujud tilawah. Jangan sampai seperti itu. Tapi bacalah yang mudah, sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Ahmad. Atau silahkan membaca doa sujud yang Anda hafal.
Daftar Ayat-Ayat Sajdah
Ayat sajdah dalam Al-Qur’an kurang lebih ada di 15 tempat tersebar dibeberapa tempat:
QS. Al A’rof (07) ayat 206
QS. Ar Ro’du (13) ayat 15
QS. An Nahl (16) ayat 49-50
QS. Al Isro’ (17) ayat 107-109
QS. Maryam (19) ayat 58
QS. Al Hajj (22) ayat 18
QS. Al Hajj (22) ayat 77
QS. Al Furqon (25) ayat 60
QS. An Naml (27) ayat 25-26
QS. As Sajdah (32) ayat 15
QS. Shaad (38) ayat 24
QS. Fushilat (41) ayat 38
QS. An Najm (53) ayat 62
QS. Al Insyiqaq (84) ayat 20-21
QS. Al ‘Alaq (96) ayat 19
Apakah Harus Wudhu Sebelum Sujud Tilawah, Menutup Aurat Dan Menghadap Kiblat?
Dalam majmu’ fatawa (23/165), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa seorang yang hendak melakukan sujud tilawah tidak dipersyaratkan harus wudhu terlebih dahulu. Sebagaimana hal tersebut dilakukan oleh ibnu umar, beliau pernah sujud dalam keadaan tidak suci (tidak wudhu). Dan pendapat ini juga merupakan pendapat Syaikh Bin Baz dan Syaikh Ibnu Utsaimin.
Beliau Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah– berkata dalam “Syarhul Mumti’ (4/90)”:
“Setelah penjelasan tersebut, maka sujud tilawah tidak dipersyaratkan suci (wudhu).
Juga tidak dipersyaratkan menutup aurat.
Juga tidak dipersyaratkan harus menghadap kiblat.
Seorang boleh melakukan sujud tilawah walaupun dia adalah seorang yang berhadats kecil.
Bahkan jika seorang yang berhadats besar sujudpun diperbolehkan, ini bagi orang yang berpendapat bolehnya membaca Al-Qur’an dalam kedaan junub.
Namun yang benar, bahwa seorang tidak diperbolehkan membaca Al-Qur’an ketika junub”
Sehingga kita boleh melakukan sujud tilawah tanpa wudhu terlebih dahulu.
Namun jika seorang sujud tilawah dalam keadaan menutup aurat, berwudhu, dan menghadap kiblat tentu itu adalah suatu hal yang baik.
Takbiratul Ihram Dan Salam Ketika Sujud Tilawah
Kemudian sujud tilawah juga tidak perlu takbiratul ihram ataupun salam.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :
وَسُجُودُ الْقُرْآنِ لَا يُشْرَعُ فِيهِ تَحْرِيمٌ وَلَا تَحْلِيلٌ: هَذَا هُوَ السُّنَّةُ الْمَعْرُوفَةُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ عَامَّةُ السَّلَفِ وَهُوَ الْمَنْصُوصُ عَنْ الْأَئِمَّةِ الْمَشْهُورِينَ.
“Dan sujud Al-Qur’an (sujud tilawah) tidak disyariatkan takbiratul ihram ataupun salam. Inilah sunnah yang dikenal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagian besar salaf, dan merupakan pendapat para Imam yang terkenal”. (Majmu’ Al-Fatawa : 23/165)
Inilah pembahasan ringkas tentang sujud tilawah. Dan dalam pembahasan ini syaikh as-sa’di menyatakan,
ويسن للقارئ والمستمع إذا تلا آية سجدة أن يسجد في الصلاة أو خارجها سجدة واحدة
“dan disunnahkan seorang yang membaca ayat sajdah, begitu juga bagi orang yang mendengarkan bacaannya, baik itu dalam shalat ataupun diluar shalat, untuk melakukan sujud tilawah satu kali”.
Dari perkataan syaikh, disimpulkan bahwa:
Hukum sujud tilawah adalah sunnah.
Kemudian sujud tilawah disunnahkan bagi pembaca, begitu juga bagi pendengarnya.
Dan sujud tilawah disunnahkan baik itu didalam ataupun diluar shalat, dengan satu kali sujud.
Inilah pembahasan kita tentang doa sujud tilawah, wallahu a’lam bish shawab wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammad.
Wallahu a’lam bish shawab.
Ditulis oleh:
👤 Ustadz Ratno Lc حفظه الله
(Kontributor bimbinganislam.com)
Referensi: https://bimbinganislam.com/doa-sujud-tilawah-yang-benar/